Selasa, 24 Desember 2013
PhotoBook Melody JKT48
Setelah tidak lama memosting lagi, kali ini PDM27 akan menshare sebuah Photobook pertama dari member group idol nomor 1 di INDONESIA yaitu JKT48. Member yang dapat kesempatan itu adalah Ace JKT48 yang selalu berada di tengah saat Performance yaitu MELODY. Photobooknya di berjudul "Melody SUGOI-The Natural Face of Melody", photobook ini sudah dijual sejak lama dari tanggal 10 Oktober - 10 November dengan Harga Rp. 85.00,00. Setiap kali membeli photobook ini anda berkesempatan mengikuti event "Tukar Kartu Nama" langsung dengan Melody.
Naah... bagi kalian yang berada di luar kota/pulau yang tidak bisa membeli photo book ini PDM27 akan share sedikit isi dari PHOTOBOOK MELODY ini.
Download disini :
PHOTOBOOK MELODY
[PV] AKB48 - Koisuru Fortune Cookies
[PV] AKB48 - Koisuru Fortune Cookies
Download PV Koisuru Fortune Cookies (FULL 720p)
Type: .mp4
Duration: 5min 22 sec.
Quality-Resolution: SDTV-720p
Size: 82mb
Kamis, 19 Desember 2013
KUMPULAN MATERI MANAJEMEN OPERASI I (RESUME)
Menurut Fogarty Manajemen Produksi dan Operasi adalah sebagai suatu proses yang berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan.
Manajemen Produksi dan Operasi secara umum merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan penciptaan/pembuatan barang, jasa, atau kombinasinya, melalui proses transformasi dari masukan sumber daya produksi menjadi keluaran yang diinginkan. (Eddy Herjanto, 1999).(read more)
DOWNLOAD
Kamis, 12 Desember 2013
Y.N.A (Yulita Nur Ainisa)
3 hari untuk membuat ini dan alhamdulillah selesai dan berakhir manis. .
thank youdan akhirnya projectku untuk yulita jadi pada hari selasa jam 2 -.-
http://www.youtube.com/watch?v=ZClXEzKPjnA
Just Looking You, I Feel Happy
11-12-13
Jumat, 29 November 2013
Download Full Album JKT48 4th Manatsu no Sounds Good! / Musim Panas Sounds Good!
Tracklist :
- Manatsu no Sounds Good! – Musim Panas Sounds Good!
- BINGO!
- Kimi to Boku no Kankei – Hubungan Kau Dan Aku
- Manatsu no Sounds Good! – Summer Love Sounds Good!
*Dukung terus JKT48 dengan membeli CD/DVD Originalnya
Password Rar :
idol48fans.blogspot.com
Download PV JKT48 4th Musim Panas Sounds Good! / Manatsu no Sounds Good! (DVDRip)
Download (212MB)
*Dukung terus JKT48 dengan membeli CD/DVD Originalnya
Password Rar :
idol48fans.blogspot.com
Sabtu, 26 Oktober 2013
PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO
PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO
Management Resiko
Manajemen resiko adalah suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan harta benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau perorangan atas kemungkinan timbulnya kerugian karena adanya suatu risiko.
Proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan
Suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan /pengelolaan sumberdaya
Istilah lain dari pengertian resiko adalah (risk) atau risiko memiliki berbagai definisi. Risiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. [3] Vaughan (1978) mengemukakan beberapa definisi risiko sebagai berikut:
* Risk is the chance of loss (Risiko adalah kans kerugian).
Chance of loss
Berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan) terhadap kemungkinan kerugian.Dalam ilmu statistik, chance dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu. Sebagian penulis menolak definisi ini karena terdapat perbedaan antara tingkat risiko dengan tingkat kerugian. Dalam hal chance of loss 100%, berarti kerugian adalah pasti sehingga risiko tidak ada.
* Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan kerugian).
Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada diantara nol dan satu. Namun, definisi ini kurang cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif.
* Risk is uncertainty (Risiko adalah ketidakpastian).
* Uncertainty dapat bersifat subjective dan objective. Subjective uncertainty merupakan penilaian individu terhadap situasi risiko yang didasarkan pada pengetahuan dan sikap individu yang bersangkutan. Objective uncertainty akan dijelaskan pada dua definisi risiko berikut.
* Risk is the dispersion of actual from expected results (Risiko merupakan penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan). Ahli statistik mendefinisikan risiko sebagai derajat penyimpangan sesuatu nilai disekitar suatu posisi sentral atau di sekitar titik rata-rata.
* Risk is the probability of any outcome different from the one expected (Risiko adalah probabilitas sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang diharapkan). Menurut definisi di atas, risiko bukan probabilita dari suatu kejadian tunggal, tetapi probabilita dari beberapa outcome yang berbeda dari yang diharapkan.
Derajat Risiko
Derajat risiko – degree of risk adalah ukuran risiko lebih besar atau risiko lebih kecil. Jika suatu risiko diartikan sebagai ketidakpastian, maka risiko terbesar akan terjadi bila terdapat dua kemungkinan hasil yang masing-masing mempunyai kemungkinan yang sama untuk terjadi
Klasifikasi Risiko
* Risiko yang dapat diukur dan risiko yang tidak dapat diukur
* Risiko financial dan risiko non financial
* Risiko statis dan risiko dinamis
* Risiko fundamental dan risiko khusus
* Risiko murni dan risiko spekulatif
Risiko Dalam Manajemen Risiko
Klasifikasikan ke dalam :
* Risiko operasional adalah risiko yang timbul karena tidak berfungsinya sistem internal yang berlaku, kesalahan manusia, atau kegagalan sistem. Sumber terjadinya risiko operasional paling luas dibanding risiko lainnya yakni selain bersumber dari aktivitas di atas juga bersumber dari kegiatan operasional dan jasa, akuntansi, sistem tekhnologi informasi, sistem informasi manajemen atau sistem pengelolaan sumber daya manusia.
* Risiko hazard ( BAHAYA ) factor –faktor yang mempengaruhi akibat akibat yang ditimbulkan dari suatu peristiwa. Hazard menimbulkan kondisi yang kondusif terhadp bencana yang menimbulkan kerugian. Dan kerugian adalah penyimpangan yang tidak diharapkan. Walaupun ada beberapa overlapping (tumpang tindih) di antara kategori-kategori ini, namun sumber penyebab kerugian (dan risiko) dapat diklasifikasikan sebagai risiko sosial, risiko fisik, dan risiko ekonomi. Menentukan sumber risiko adalah penting karena mempengaruhi cara penanganannya.
* Risiko Finansial adalah resiko yang diderita oleh investor sebagai akibat dari ketidakmampuan emiten saham dan obligasi memenuhi kewajiban pembayaran deviden atau bunga atau bunga serta pokok pinjaman.
* Risiko strategic adalah risiko terjadinya serangkaian kondisi yang tidak terduga yang dapat mengurangi kemampuan manajer untuk mengimplementasikan strateginya secara signifikan.
PROSES MANAJEMEN RESIKO
Pemahaman risk management memungkinkan manajemen untuk terlibat secara efektif dalam menghadapi uncertainty dengan risiko dan peluang yang berhubungan dan meningkatkan kemampuan organisasi untuk memberikan nilai tambah. Menurut COSO, proses manajemen risiko dapat dibagi ke dalam 8 komponen (tahap)
(1) Internal environment (Lingkungan internal)
Komponen ini berkaitan dengan lingkungan dimana instansi Pemerintah berada dan beroperasi. Cakupannya adalah risk-management philosophy (kultur manajemen tentang risiko), integrity (integritas), risk-perspective (perspektif terhadap risiko), risk-appetite (selera atau penerimaan terhadap risiko), ethical values (nilai moral), struktur organisasi, dan pendelegasian wewenang.
(2) Objective setting (Penentuan tujuan)
Manajemen harus menetapkan objectives (tujuan-tujuan) dari organisasi agar dapat mengidentifikasi, mengakses, dan mengelola risiko. Objective dapat diklasifikasikan menjadi strategic objective dan activity objective. Strategic objective di instansi Pemerintah berhubungan dengan pencapaian dan peningkatan kinerja instansi dalam jangka menengah dan panjang, dan merupakan implementasi dari visi dan misi instansi tersebut. Sementara itu, activity objective dapat dipilah menjadi 3 kategori, yaitu
(1) operations objectives; (2) reporting objectives; dan (3) compliance objectives.
Risk tolerance dapat diartikan sebagai variation dalam pencapaian objective yang dapat diterima oleh manajemen. Dalam penerapan pelayanan pajak modern seperti pengiriman SPT WP secara elektronik, diperkirakan 80% Wajib Pajak (WP) Besar akan mengimplementasikannya. Bila ditentukan risk tolerance sebesar 10%, dalam hal 72% WP Besar telah melaksanakannya, berarti tujuan penyediaan fasilitas tersebut telah terpenuhi. Disamping itu, terdapat pula aktivitas suatu organisasi seperti peluncuran roket berawak dengan risk tolerance adalah 0%.
(3) Event identification (Identifikasi risiko)
Komponen ini mengidentifikasi kejadian-kejadian potensial baik yang terjadi di lingkungan internal maupun eksternal organisasi yang mempengaruhi strategi atau pencapaian tujuan dari organisasi. Kejadian tersebut bisa berdampak positif (opportunities), namun dapat pula sebaliknya atau negative (risks).
Terdapat 4 model dalam identifikasi risiko, yaitu
(1) Exposure analysis; (2) Environmental analysis; (3) Threat scenario; (4) Brainstorming questions. Salah satu model, yaitu exposure analysis, mencoba mengidentifikasi risiko dari sumber daya organisasi yang meliputi financial assetsphysical assets seperti tanah dan bangunan, human assets yang mencakup pengetahuan dan keahlian, dan intangible assets seperti reputasi dan penguasaan informasi. Atas setiap sumber daya yang dimiliki organisasi dilakukan penilaian risiko kehilangan dan risiko penurunan. seperti kas dan simpanan di bank,
(4) Risk assessment (Penilaian risiko)
Komponen ini menilai sejauhmana dampak dari events (kejadian atau keadaan) dapat mengganggu pencapaian dari objectives. Besarnya dampak dapat diketahui dari inherent dan residual risk, dan dapat dianalisis dalam dua perspektif, yaitu: likelihood (kecenderungan atau peluang) dan impact/consequence (besaran dari terealisirnya risiko). Dengan demikian, besarnya risiko atas setiap kegiatan organisasi merupakan perkalian antara likelihood dan consequence.
Penilaian risiko dapat menggunakan dua teknik, yaitu: (1) qualitative techniques; dan (2) quantitative techniques. Qualitative techniques menggunakan beberapa tools seperti self-assessment (low, medium, high), questionnaires, dan internal audit reviews. Sementara itu, quantitative techniques data berbentuk angka yang diperoleh dari tools seperti probability based, non-probabilistic models (optimalkan hanya asumsi consequence), dan benchmarking.
Yang perlu dicermati adalah events relationships atau hubungan antar kejadian/keadaan. Events yang terpisah mungkin memiliki risiko kecil. Namun, bila digabungkan bisa menjadi signifikan. Demikian pula, risiko yang mempengaruhi banyak business units perlu dikelompokkan dalam common event categories, dan dinilai secara aggregate.
(5) Risk response (Sikap atas risiko)
Organisasi harus menentukan sikap atas hasil penilaian risiko. Risk response dari organisasi dapat berupa: (1) avoidance, yaitu dihentikannya aktivitas atau pelayanan yang menyebabkan risiko; (2) reduction, yaitu mengambil langkah-langkah mengurangi likelihood atau impact dari risiko; (3) sharing, yaitu mengalihkan atau menanggung bersama risiko atau sebagian dari risiko dengan pihak lain; (4) acceptance, yaitu menerima risiko yang terjadi (biasanya risiko yang kecil), dan tidak ada upaya khusus yang dilakukan.
Dalam memilih sikap (response), perlu dipertimbangkan faktor-faktor seperti pengaruh tiap response terhadap risk likelihood dan impact, response yang optimal sehingga bersinergi dengan pemenuhan risk appetite and tolerances, analis cost versus benefits, dan kemungkinan peluang (opportunities) yang dapat timbul dari setiap risk response.
(6) Control activities (Aktifitas-aktifitas pengendalian)
Komponen ini berperanan dalam penyusunan kebijakan-kebijakan (policies) dan prosedur-prosedur untuk menjamin risk response terlaksana dengan efektif. Aktifitas pengendalian memerlukan lingkungan pengendalian yang meliputi: (1) integritas dan nilai etika; (2) kompetensi; (3) kebijakan dan praktik-praktik SDM; (4) budaya organisasi; (5) filosofi dan gaya kepemimpinan manajemen; (6) struktur organisasi; dan (7) wewenang dan tanggung jawab.
Dari pemahaman atas lingkungan pengendalian, dapat ditentukan jenis dan aktifitas pengendalian. Terdapat beberapa jenis pengendalian, diantaranya adalah preventive, detective, corrective, dan directive. Sementara aktifitas pengendalian berupa: (1) pembuatan kebijakan dan prosedur; (2) pengamanan kekayaan organisasi; (3) delegasi wewenang dan pemisahan fungsi; dan (4) supervisi atasan. Aktifitas pengendalian hendaknya terintegrasi dengan manajemen risiko sehingga pengalokasian sumber daya yang dimiliki organisasi dapat menjadi optimal.
(7) Information and communication (Informasi dan komunikasi)
Fokus dari komponen ini adalah menyampaikan informasi yang relevan kepada pihak terkait melalui media komunikasi yang sesuai. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyampaiaan informasi dan komunikasi adalah kualitas informasi, arah komunikasi, dan alat komunikasi.
Informasi yang disajikan tergantung dari kualitas informasi yang ingin disampaikan, dan kualitas informasi dapat dipilah menjadi: (1) appropriate; (2) timely; (3) current; (4) accurate; dan (5) accessible. Arah komunikasi dapat bersifat internal dan eksternal. Sedangkan alat komunikasi berupa diantaranya manual, memo, buletin, dan pesan-pesan melalui media elektronis.
(8) Monitoring
Monitoring dapat dilaksanakan baik secara terus menerus (ongoing) maupun terpisah (separate evaluation). Aktifitas monitoring ongoing tercermin pada aktivitas supervisi, rekonsiliasi, dan aktivitas rutin lainnya.
Monitoring terpisah biasanya dilakukan untuk penugasan tertentu (kasuistis). Pada monitoring ini ditentukan scope tugas, frekuensi, proses evaluasi metodologi, dokumentasi, dan action plan.
Pada proses monitoring, perlu dicermati adanya kendala seperti reporting deficiencies, yaitu pelaporan yang tidak lengkap atau bahkan berlebihan (tidak relevan). Kendala ini timbul dari berbagai faktor seperti sumber informasi, materi pelaporan, pihak yang disampaikan laporan, dan arahan bagi pelaporan.
Jenis Manajemen Resiko dalam kehidupan sehari – hari
Resiko Bank – Pasar
• Risiko pasar adalah sebagai risiko kerugian pada posisi neraca serta pencatatan tagihan dan kewajiban diluar neraca yang timbul dari pergerakan harga pasar (on-and off-balance sheet)
• Faktor Yang Menyebabkan Timbulnya Risiko pasar :
• Risiko pasar umum
• Risiko residual
Faktor yang Menentukan Harga Pasar Terkait dengan Risiko
• Penawaran dan permintaan (supply and demand)
• Likuiditas (liquidity)
• Intervensi pemerintah (official intervention)
• Arbitrase (arbitrage)
• Peristiwa ekonomi dan politik (economic and political events)
• Faktor-faktor indikator ekonomi (underlying economic factors)
Risk tolerance dapat diartikan sebagai variation dalam pencapaian objective yang dapat diterima oleh manajemen. Dalam penerapan pelayanan pajak modern seperti pengiriman SPT WP secara elektronik, diperkirakan 80% Wajib Pajak (WP) Besar akan mengimplementasikannya. Bila ditentukan risk tolerance sebesar 10%, dalam hal 72% WP Besar telah melaksanakannya, berarti tujuan penyediaan fasilitas tersebut telah terpenuhi. Disamping itu, terdapat pula aktivitas suatu organisasi seperti peluncuran roket berawak dengan risk tolerance adalah 0%.
(3) Event identification (Identifikasi risiko)
Komponen ini mengidentifikasi kejadian-kejadian potensial baik yang terjadi di lingkungan internal maupun eksternal organisasi yang mempengaruhi strategi atau pencapaian tujuan dari organisasi. Kejadian tersebut bisa berdampak positif (opportunities), namun dapat pula sebaliknya atau negative (risks).
Terdapat 4 model dalam identifikasi risiko, yaitu
(1) Exposure analysis; (2) Environmental analysis; (3) Threat scenario; (4) Brainstorming questions. Salah satu model, yaitu exposure analysis, mencoba mengidentifikasi risiko dari sumber daya organisasi yang meliputi financial assetsphysical assets seperti tanah dan bangunan, human assets yang mencakup pengetahuan dan keahlian, dan intangible assets seperti reputasi dan penguasaan informasi. Atas setiap sumber daya yang dimiliki organisasi dilakukan penilaian risiko kehilangan dan risiko penurunan. seperti kas dan simpanan di bank,
(4) Risk assessment (Penilaian risiko)
Komponen ini menilai sejauhmana dampak dari events (kejadian atau keadaan) dapat mengganggu pencapaian dari objectives. Besarnya dampak dapat diketahui dari inherent dan residual risk, dan dapat dianalisis dalam dua perspektif, yaitu: likelihood (kecenderungan atau peluang) dan impact/consequence (besaran dari terealisirnya risiko). Dengan demikian, besarnya risiko atas setiap kegiatan organisasi merupakan perkalian antara likelihood dan consequence.
Penilaian risiko dapat menggunakan dua teknik, yaitu: (1) qualitative techniques; dan (2) quantitative techniques. Qualitative techniques menggunakan beberapa tools seperti self-assessment (low, medium, high), questionnaires, dan internal audit reviews. Sementara itu, quantitative techniques data berbentuk angka yang diperoleh dari tools seperti probability based, non-probabilistic models (optimalkan hanya asumsi consequence), dan benchmarking.
Yang perlu dicermati adalah events relationships atau hubungan antar kejadian/keadaan. Events yang terpisah mungkin memiliki risiko kecil. Namun, bila digabungkan bisa menjadi signifikan. Demikian pula, risiko yang mempengaruhi banyak business units perlu dikelompokkan dalam common event categories, dan dinilai secara aggregate.
(5) Risk response (Sikap atas risiko)
Organisasi harus menentukan sikap atas hasil penilaian risiko. Risk response dari organisasi dapat berupa: (1) avoidance, yaitu dihentikannya aktivitas atau pelayanan yang menyebabkan risiko; (2) reduction, yaitu mengambil langkah-langkah mengurangi likelihood atau impact dari risiko; (3) sharing, yaitu mengalihkan atau menanggung bersama risiko atau sebagian dari risiko dengan pihak lain; (4) acceptance, yaitu menerima risiko yang terjadi (biasanya risiko yang kecil), dan tidak ada upaya khusus yang dilakukan.
Dalam memilih sikap (response), perlu dipertimbangkan faktor-faktor seperti pengaruh tiap response terhadap risk likelihood dan impact, response yang optimal sehingga bersinergi dengan pemenuhan risk appetite and tolerances, analis cost versus benefits, dan kemungkinan peluang (opportunities) yang dapat timbul dari setiap risk response.
(6) Control activities (Aktifitas-aktifitas pengendalian)
Komponen ini berperanan dalam penyusunan kebijakan-kebijakan (policies) dan prosedur-prosedur untuk menjamin risk response terlaksana dengan efektif. Aktifitas pengendalian memerlukan lingkungan pengendalian yang meliputi: (1) integritas dan nilai etika; (2) kompetensi; (3) kebijakan dan praktik-praktik SDM; (4) budaya organisasi; (5) filosofi dan gaya kepemimpinan manajemen; (6) struktur organisasi; dan (7) wewenang dan tanggung jawab.
Dari pemahaman atas lingkungan pengendalian, dapat ditentukan jenis dan aktifitas pengendalian. Terdapat beberapa jenis pengendalian, diantaranya adalah preventive, detective, corrective, dan directive. Sementara aktifitas pengendalian berupa: (1) pembuatan kebijakan dan prosedur; (2) pengamanan kekayaan organisasi; (3) delegasi wewenang dan pemisahan fungsi; dan (4) supervisi atasan. Aktifitas pengendalian hendaknya terintegrasi dengan manajemen risiko sehingga pengalokasian sumber daya yang dimiliki organisasi dapat menjadi optimal.
(7) Information and communication (Informasi dan komunikasi)
Fokus dari komponen ini adalah menyampaikan informasi yang relevan kepada pihak terkait melalui media komunikasi yang sesuai. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyampaiaan informasi dan komunikasi adalah kualitas informasi, arah komunikasi, dan alat komunikasi.
Informasi yang disajikan tergantung dari kualitas informasi yang ingin disampaikan, dan kualitas informasi dapat dipilah menjadi: (1) appropriate; (2) timely; (3) current; (4) accurate; dan (5) accessible. Arah komunikasi dapat bersifat internal dan eksternal. Sedangkan alat komunikasi berupa diantaranya manual, memo, buletin, dan pesan-pesan melalui media elektronis.
(8) Monitoring
Monitoring dapat dilaksanakan baik secara terus menerus (ongoing) maupun terpisah (separate evaluation). Aktifitas monitoring ongoing tercermin pada aktivitas supervisi, rekonsiliasi, dan aktivitas rutin lainnya.
Monitoring terpisah biasanya dilakukan untuk penugasan tertentu (kasuistis). Pada monitoring ini ditentukan scope tugas, frekuensi, proses evaluasi metodologi, dokumentasi, dan action plan.
Pada proses monitoring, perlu dicermati adanya kendala seperti reporting deficiencies, yaitu pelaporan yang tidak lengkap atau bahkan berlebihan (tidak relevan). Kendala ini timbul dari berbagai faktor seperti sumber informasi, materi pelaporan, pihak yang disampaikan laporan, dan arahan bagi pelaporan.
Jenis Manajemen Resiko dalam kehidupan sehari – hari
Resiko Bank – Pasar
• Risiko pasar adalah sebagai risiko kerugian pada posisi neraca serta pencatatan tagihan dan kewajiban diluar neraca yang timbul dari pergerakan harga pasar (on-and off-balance sheet)
• Faktor Yang Menyebabkan Timbulnya Risiko pasar :
• Risiko pasar umum
• Risiko residual
Faktor yang Menentukan Harga Pasar Terkait dengan Risiko
• Penawaran dan permintaan (supply and demand)
• Likuiditas (liquidity)
• Intervensi pemerintah (official intervention)
• Arbitrase (arbitrage)
• Peristiwa ekonomi dan politik (economic and political events)
• Faktor-faktor indikator ekonomi (underlying economic factors)
5 Inovasi yang Diharapkan Hadir di iPhone 5S
Banyak kabar mengatakan bahwa
Apple besok tepatnya tanggal 10 September 2013, untuk pertama kalinya Apple akan meluncurkan 2 seri iPhone
sekaligus, yakni generasi terbaru dari iPhone yakni iPhone 5S dan iPhone
“murah”nya yakni iPhone 5C.
iPhone 5C diyakini tidak banyak
berubah dari produk terdahulunya, yakni iPhone 5 mengingat statusnya yang
akan menggantikan posisi iPhone 5. Namun yang menjadi perhatian adalah
generasi terbaru iPhone 5, yakni iPhone 5S. Bahkan banyak kalangan yang
berharap agar Apple memberikan inovasinya untuk
seperti produk-produk terdahulu diluncurkan. Apa sih perubahan atau
penambahan fitur yang diharapkan akan hadir di iPhone 5S. Akan bagaimanakan
generasi terbaru dari Apple ini? berikut 5 inovasi yang dinantikan
di iPhone 5S.
Desain Inovatif
iPhone 5S diharapkan dapat
memberikan desain yang inovatif. Selain itu Apple juga diharapkan akan memberikan
banyak pilihan perihal warna varian yang ditawarkan.
Tahun lalu saat melincurkan iPhone 4S, Apple dianggap terbilang kurang revolusioner saat me-redesain iPhone 4, karena secara tampilan keduanya tidak jaur berbeda. Rumor sebelumnya yang mengatakan iPhone 4S akan menggunakan layar yang lebih besar ternyata tidak benar. Nyatanya iPhone 4S tetap menggunakan ukuran layar 4-inci dengan resolusi Retina resolution yang sams seperti iPhone 4. Untuk itu iPhone 5S nanti diharapkan dapat memberikan desain yang lebih segar, sehingga gairah baru dapat dirasakan melihat banyak desain inovatif yang dilakukan vendor lain dalam persaingan dinia perangkat mobile. |
Prosesor baru (A7)
Dari sisi jeroan iPhone 5S
diharapkan akan menggunakan prosesor terbarunya, yakni A7. Upgrade prosesor
barunya memang tidak mengherankan, mengingat Apple selalu membawa prosesor baru pada
generasi baru iPhone. Seperti iPhone 4 dengan A4, iPhone 4S dengan A5, dan iPhone 5 dengan prosesor A6.
Namun nampaknya Apple masih akan menggunakan prosesor dual-core, meski perangkat pada platform lain sudah menggunakan Quad-Core. Namun meski masih menggunakan proses Dual-Core, dengan prosesor A7, iPhone 5S akan berjalan sekitar 31% lebih cepat dari A6 di iPhone 5, demikian kicauan dari Clayton Morris, seorang jurnalis teknologi dari FOX News Channel.
Namun nampaknya Apple masih akan menggunakan prosesor dual-core, meski perangkat pada platform lain sudah menggunakan Quad-Core. Namun meski masih menggunakan proses Dual-Core, dengan prosesor A7, iPhone 5S akan berjalan sekitar 31% lebih cepat dari A6 di iPhone 5, demikian kicauan dari Clayton Morris, seorang jurnalis teknologi dari FOX News Channel.
Kamera Terbaru
Seperti transisi antara iPhone 4 ke 4S yang membawa kemampuan
kemera dan LED flash yang baru, iPhone 5S juga diharapkan akan melakukan
hal yang sama. Bahkan pada kameranya nanti iPhone 5S rencananya akan gunakan
akan menyertakan sebuah chip motion sensor, Seperti yang dikatakan Morris pada
kicauannya. Dengan adanya dua fitur baru ini mengindikasikan inovasi baru dari
iPhone.
Dengan kemampuan baru kamera kamera iPhone 5S setidaknya dapat memberikan kemampuan yang lebih, untuk menyaingi smartphone kamera yang saat ini banyak diproduksi oleh beberapa vendor, seperti Nokia Lumia 1020, Sony Xperia Z1 dan Galaxy 4 Zoom.
Dengan kemampuan baru kamera kamera iPhone 5S setidaknya dapat memberikan kemampuan yang lebih, untuk menyaingi smartphone kamera yang saat ini banyak diproduksi oleh beberapa vendor, seperti Nokia Lumia 1020, Sony Xperia Z1 dan Galaxy 4 Zoom.
Update IOS 7
Update iOS adalah sebuah keharusan,
karena iOS terbaru tentu akan melakukan debut bersama iPhone generasi berikutnya seperti pada
tahun-tahun sebelumnya.
Pada update iOS baru ini rumor menunjukkan bahwa setidaknya Apple banyak melakukan perubahan baik dari sisi tampilan maupun fiturnya
Pada update iOS baru ini rumor menunjukkan bahwa setidaknya Apple banyak melakukan perubahan baik dari sisi tampilan maupun fiturnya
Fingerprint Sensor
Mungkin fitur baru terbesar pada iPhone 5S adalah sensor sidik jari
(fingerprint sensor), yang disebut-sebut dalam beberapa minggu terakhir. Bahkan
banyak yang mengklaim sensor tersebut akan berada tepat di bawah tombol Home.
Sensor sidik jadi ini disebutkan akan berfungsi untuk meningkatkan keamanan, dan bahkan akan menjadi sebuah inovasi untuk mengtgantikan fungsi password.
Sensor sidik jadi ini disebutkan akan berfungsi untuk meningkatkan keamanan, dan bahkan akan menjadi sebuah inovasi untuk mengtgantikan fungsi password.
TQM (Total Quality Management)
TQM (Total Quality Management)
A. Pengertian
TQM (Total Quality
Management)
TQM adalah
pendekatan manajemen pada suatu organisasi, berfokus pada kualitas dan
didasarkan atas partisipasi dari keseluruhan sumber daya manusia dan ditujukan
pada kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan dan memberikan
manfaat pada anggota organisasi (sumber daya manusianya) dan masyarakat TQM
juga diterjemahkan sebagai pendekatan berorientasi pelanggan yang
memperkenalkan perubahan manajemen yang sistematik dan perbaikan terus menerus
terhadap proses, produk, dan pelayanan suatu organisasi. Proses TQM memiliki
input yang spesifik (keinginan, kebutuhan, dan harapan pelanggan),
mentransformasi (memproses) input dalam organisasi untuk memproduksi barang
atau jasa yang pada gilirannya memberikan kepuasan kepada pelanggan (output).
Total Quality
Mangement sebagaimana diungkapkan oleh Ishikawa, diartikan sebagai perpaduan
semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan
konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan pengertian serta kepuasan
pelanggan. Definisi lainnya diungkapkan oleh Santoso, ia menyatakan bahwa TQM
merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan
berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota
organisasi.
Total Quality
Management (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang
mencoba memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus
terhadap produk jasa, sumber daya manusia, proses dan lingkungannya. Sebab,
berdasarkan TQM, tolok ukur keberhasilan usaha bertumpu pada kepuasan pelanggan
atas barang atau jasa yang diterimanya. Untuk memudahkan pemahaman, maka
pengertian TQM dapat dikemukakan sebagai berikut:
"Total Quality
Managemen merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk
memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas
produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya.
B. Karakteristik
(TQM)Total Quality Management
Berdasarkan
definisi-defini tentang TQM seperti di atas, Goetsch dan Davis mengungkapkan
sepuluh unsur utama (karakteristik) total quality management, sebagai berikut:
1. Fokus Pada Pelanggan
Dalam TQM, baik
pelanggan internal maupun pelanggan eksternal merupakan driver. Pelanggan
eksternal menentukan kualitas produk atau jasa yang disampaikan kepada mereka,
sedangkan pelanggan internal berperan besar dalam menentukan kualitas manusia,
proses, dan lingkungan yang berhubungan dengan produk atau jasa.
2. Obsesi Terhadap Kualitas
Dalam organisasi
yang menerapkan TQM, penentu akhir kualitas pelanggan internal dan eksternal.
Dengan kualitas yang ditetapkan tersebut, organisasi harus terobsesi untuk
memenuhi atau melebihi apa yang ditentukan tersebut.
3. Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ilmiah
sangat diperlukan dalam penerapan TQM, terutama untuk mendesain pekerjaan dan
dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan
pekerjaan yang didesain tersebut. Dengan demikian data diperlukan dan
dipergunakan dalam menyusun patok duga (benchmark), memantau prestasi, dan
melaksanakan perbaikan.
4. Komitmen jangka Panjang
TQM merupakan
paradigma baru dalam melaksanakan bisnis. Untuk itu dibutuhkan budaya
perusahaan yang baru pula. Oleh karena itu komitmen jangka panjang sangat
penting guna mengadakan perubahan budaya agar penerapan TQM dapat berjalan
dengan sukses.
5. Kerja sama Team (Teamwork)
Dalam organisasi
yang menerapkan TQM, kerja sama tim, kemitraan dan hubungan dijalin dan dibina
baik antar karyawan perusahaan maupun dengan pemasok lembaga-lembaga
pemerintah, dan masyarakat sekitarnya.
6. Perbaikan Sistem Secara Berkesinambungan
Setiap poduk atau
jasa dihasilkan dengan memanfaatkan proses-proses tertentu di dalam suatu
sistem atau lingkungan. Oleh karena itu, sistem yang sudah ada perlu diperbaiki
secara terus menerus agar kualitas yang dihasilkannya dapat meningkat.
7. Pendidikan dan Pelatihan
Dalam organisasi
yang menerapkan TQM, pendidikan dan pelatihan merupakan faktor yang fundamental.
Setiap orang diharapkan dan didorong untuk terus belajar, yang tidak ada
akhirnya dan tidak mengenal batas usia. Dengan belajar, setiap orang dalam
perusahaan dapat meningkatkan keterampilan teknis dan keahlian profesionalnya.
8. Kebebasan Yang Terkendali
Dalam TQM,
keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dalam pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah merupakan unsur yang sangat penting. Hal ini dikarenakan
unsur tersebut dapat meningkatkan "rasa memiliki" dan tanggung jawab
karyawan terhadap keputusan yang dibuat. Selain itu unsur ini juga dapat
memperkaya wawasan dan pandangan dalam suatu keputusan yang diambil, karena
pihak yang terlibat lebih banyak. Meskipun demikian, kebebasan yang timbul
karena keterlibatan tersebut merupakan hasil dari pengendalian yang terencana
dan terlaksana dengan baik.
9. Kesatuan Tujuan
Agar TQM dapat
diterapkan dengan baik, maka perusahaan harus memiliki kesatuan tujuan. Dengan
demikian setiap usaha dapat diarahkan pada tujuan yang sama. Namun hal ini
tidak berarti bahwa harus selalu ada persetujuan atau kesepakatan antara pihak
manajemen dan karyawan mengenai upah dan kondisi kerja.
10. Adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan
Keterlibatan dan
pemberdayaan karyawan merupakan hal yang penting dalam penerapan TQM.
Pemberdayaan bukan sekedar melibatkan karyawan tetapi juga melibatkan mereka
dengan memberikan pengaruh yang sungguh berarti.
C. Alat-Alat
TQM
1. Curah pendapat
(sumbang saran) –Brainstorming
Curah pendapat
adalah alat perencanaan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kreativitas
kelompok. Curah pendapat dipakai, antara lain untuk menentukan sebab-sebab yang
mungkin dari suatu masalah atau merencanakan langkah-langkah suatu proyek.
2. Diagram alur
(bagan arus proses)
Bagan arus proses
adalah satu alat perencanaan dan analisis yang digunakan, antara lain untuk
menyusun gambar proses tahap demi tahap untuk tujuan analisis, diskusi, atau
komunikasi dan menemukan wilayah-wilayah perbaikan dalam proses.
3. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah
suatu alat analisis yang digunakan untuk menganalisis masalah-masalah dengan
kerangka Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang),
dan Threats (ancaman).
4. Ranking
preferensi
Alat ini merupakan
suatu alat interpretasi yang dapat digunakan untuk memilih gagasan dan
pemecahan masalah di antara beberapa alternatif.
5. Analisis tulang
ikan
Analisis tulang ikan
(juga dikenal sebagai diagram sebab-akibat) merupakan alat analisis, antara
lain untuk mengkategorikan berbagai sebab potensial dari suatu masalah dan
menganalisis apa yang sesungguhnya terjadi dalam suatu proses.
6. Penilaian kritis
Penilaian kritis
adalah alat Bantu analisis yang dapat digunakan untuk memeriksa setiap proses
manufaktur, perakitan, atau jasa. Alat ini membantu kita untuk memikirkan
apakah proses itu memang dibutuhkan, tepat, dan apakah ada alternatif yang
lebih baik.
7. Benchmarking
Benchmarking adalah
proses pengumpulan dan analisis data dari organisasi kita dan dibandingkan
dengan keadaan di dalam organisasi lain. Hasil dari proses ini akan menjadi
patokan untuk memperbaiki organisasi kita secara terus menerus. Tujuan
benchmarking adalah bagaimana organisasi kita bisa dikembangkan sehingga
menjadi yang terbaik.
8. Diagram analisa
medan daya (bidang kekuatan)
Diagram medan daya
merupakan suatu alat analisis yang dapat digunakan, antara lain untuk
mengidentifikasi berbagai kendala dalam mencapai suatu sasaran dan
mengidentifikasi berbagai.
D. Sejarah Singkat
Perkembangan TQM
Evolusi gerakan
total quality management (TQM) dimulai dari masa studi waktu dan gerak oleh
bapak manajemen ilmiah Frederick Taylor pada tahun 1920, dengan mengangkat
aspek yang paling fundamental dari manajemen ilmiah, yaitu adanya pemisahan
antara perencanaan dan pelaksanaan.
TQM semula berasal
dari Amerika Serikat, kemudian lebih banyak dikembangkan di jepang dan kemudian
berkembang ke Amerika Utara dan Eropa. Jadi TQM mengintegrasikan keterampilan
teknikal dan analisis dari Amerika, keahlian implementasi dan pengorganisasian
Jepang, serta tradisi keahlian dan integritas dari Eropa dan Asia.
Soewarso
Hardjosoedarmo mengungkapkan; hingga kini masih banyak pembahasan tentang
sejarah TQM yang hanya satu dimensional. Dalam hal ini banyak pembahasan yang
hanya mengungkapkan pengalaman di Jepang pada awal-awal tahun sesudah PD II, di
mana para guru bidang kualitas, Edwards Deming dan Joseph Juran mengajarkan
teorinya guna membangun kembali industri Jepang, yang telah hancur. Ajaran
tersebut disampaikan kepada perusahaan-perusahaan manufaktur Jepang. Ajaran
para guru kualitas tersebut dapat dipandang sebagai landasan atau basic TQM.
Landasan TQM adalah
statistical process control (SPC) yang merupakan model manajemen manufactur,
yang pertama-tama diperkenalkan oleh Edward Deming dan Joseph Juran sesudah PD
II guna membantu bangsa Jepang membangun kembali infrastruktur negaranya.
Ajaran Deming dan Juran itu berkembang terus hingga kemudian dinamakan TQM oleh
US Navy pada tahun 1985. Kita ketahui bahwa TQM terus mengalami evolusi,
menjadi semakin matang dan mengalami diversifikasi untuk aplikasi di bidang
manufactur, industri jasa, kesehatan, dan dewasa ini juga di bidang pendidikan.
Oleh karen itu
mengikuti ajaran Deming, Juran dan Philip Crosby dalam mengimplementasikan TQM
memang perlu, tetapi belumlah cukup. Sebab TQM terus mengalami evolusi, maka
untuk menghayati state-of-the-art TQM perlu diketahui juga kontribusi bidang
manajemen dan organizational effectiveness dalam membangun TQM sebagai dimensi
yang lain. Kontribusi bidang tersebut merupakan satu dimensi tersendiri yang
dapat disebut sebagai akar TQM, antara lain terdiri dari group dynamics,
organization development (OD), sosiotechnical system dan lain-lain. TQM yang
dikenal sekarang ini banyak berbeda tekniknya dengan apa yang dikembangkan di
Jepang pada tahun 1950-an dan yang pertama-tama dikembangkan di Amerika pada
tahun 1980-an. Penerapan TQM di berbagaii bidang membutuhkan kerangka sendiri
dalam manajemen kualitas.
E Prinsip dan Unsur
Pokok Dalam TQM
Total quality
management merupakan suatu konsep yang berupaya melaksanakan sistem manajemen
kualitas kelas dunia. Untuk itu diperlukan perubahan besar dalam budaya dan
sistem nilai suatu organisasi. Menurut Hensler dan Brunell, ada empat prinsip
utama dalam TQM, yaitu:
1. Kepuasan
Pelanggan
Memberikan kepuasan
kebutuhan pelanggan (internal dan eksternal) dalam segala aspek, termasuk di
dalamnya harga, keamanan, dan ketepatan waktu. Oleh karena itu, segala
aktivitas perusahaan harus dikoordinasikan untuk memuaskan para pelanggan.
Kualitas yang
dihasilkan suatu perusahaan sama dengan nilai (value) yang diberikan dalam
rangka meningkatkan kualitas hidup para pelanggan. Semakin tinggi nilai yang
diberikan, semakin besar pula kepuasan pelanggan.
2. Respek Terhadap
Setiap Orang
Dalam perusahaan
yang berkelas dunia, setiap karyawan dipandang sebagai individu yang memiliki
talenta dan kreativitas yang unik. Dengan demikian, karyawan merupakan sumber
daya organisasi yang paling bernilai. Oleh karena itu, setiap orang dalam
organisasi diperlakukan dengan baik dan diberi kesempatan untuk terlibat dan
berpartisipasi dalam tim pengambil keputusan.
3. Manajemen
Berdasarkan Fakta
Perusahaan kelas
dunia berorientasi pada fakta, setiap keputusan didasarkan pada data, dengan
mengacu pada konsep prioritisasi (prioritization) dan variasi (variation), dan
bukan sekedar pada perasaan (feeling).
4. Perbaikan
Berkesinambungan
Agar dapat sukses,
setiap perusahaan perlu melakukan proses secara sistematis dalam melaksanakan
perbaikan berkesinambungan. Konsep yang berlaku di sini adalah siklus PDCA
(plan-do-check-act), yang terdiri dari langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan
rencana, pemeriksaan hasil pelaksanaan rencana, dan tindakan korektif terhadap
hasil yang diperoleh.
Langganan:
Postingan (Atom)